Jumat, 16 Oktober 2020
Kisah 13 : 44 – 49
Sikap yang saling iri dan benci dalam suatu pelayanan adalah sikap yang sangat bertentangan dengan pemberitaan Injil Kristus. Dalam bacaan kita, dikatakan bahwa ketika rasul Paulus dan Barnabas berada di Antiokhia untuk memberitakan Injil Yesus Kristus, banyak orang berkumpul untuk mendengarkan mereka, bahkan hampir seluruh kota. Melihat hal itu timbullah kemarahan orang-orang Yahudi karena iri hati. Mereka marah dan menghujat serta membantah semua perkataan Paulus. Namun, semua kebencian, kemarahan, cercaan, hujatan orang-orang Yahudi yang disampaikan kepada Paulus dan Barnabas, ditanggapi dengan tenang penuh kerendahan hati dan kasih sayang. Paulus dan Barnabas menjelaskan dengan berani dan tegas bahwa Injil Yesus Kristus yang mereka beritakan bukan saja ditujukan kepada orang-orang Yahudi, tetapi kepada semua orang, dari semua suku bangsa di dunia ini, dan bagi orang-orang yang sungguh-sungguh percaya, mereka akan diselamatkan. Melihat peristiwa itu, semua orang yang hadir merasakan kasih Allah dalam diri kedua rasul itu, dan mereka dituntun oleh kuasa Roh Kudus untuk memahami apa yang disampaikan oleh Paulus dan Barnabas. Mereka semua menjadi percaya dan Injil semakin disebarkan. Lewat pemberitan ini kita diajak untuk semakin membaharui diri, dengan tuntunan kuasa Roh Kudus agar dengan rendah hati dan penuh kasih sayang kita dapat memberitakan Injil Yesus Kristus lewat sikap dan perbuatan kita. Jika kita menghadapi berbagai tantangan seperti yang dialami oleh Paulus dan Barnabas, janganlah membalasnya dengan perbuatan yang sama, tetapi tetaplah melakukan kebaikan, sebab Tuhan Yesus Kristus yang empunya pekerjaan ini tidak akan meninggalkan kita seorang diri. Jadilah pemberita Injil dalam kata dan perbuatan.
Doa: Tuhan, jadikan kami pemberita Injil dalam kata dan perbuatan yang baik dan benar, Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Oktober 2020