Selasa, 13 Oktober 2020
Kisah 8 : 4 – 13
Pekabaran Injil dari masa ke masa sejak gereja mula-mula hingga masa kini, tidaklah terlepas dari kisah-kisah mujizat yang turut menentukan perkembangan gereja di dunia. Salah satu faktor penting yang membuat orang menjadi percaya kepada berita Injil adalah karena adanya mujizat atau kejadian-kejadian luar biasa sebagai bukti kuasa Tuhan yang maha dasyat. Tentunya kita masing-masing juga memiliki pengalaman mujizat yang dimaknai sebagai tanda campur tangan Allah dalam hidup kita. Namun ironisnya, masih juga ada orang Kristen yang mengandalkan kuasa-kuasa lain di luar kuasa Tuhan, misalnya sihir atau praktik kekuatan supranatural yang dianggap bisa melindungi diri atau sebaliknya digunakan untuk mencelakakan orang lain. Ada juga yang mengandalkan “sihir modern” yakni uang dan jabatan, agar dapat memperlancar pengaruh kekuasaan dan meraih keuntungan. Bacaan Alkitab ini, menceritakan tentang Filipus dan Simon, yakni dua tokoh yang saling bertentangan. Filipus memberitakan Injil dengan kuasa Allah, sedangkan Simon mempraktikkan sihir. Namun pada akhirnya Simon takjub dengan pemberitaan Filipus dan berbalik mengikutinya. Ini menunjukkan bahwa kuasa Allah lebih besar dari segala kuasa. Saudaraku, meski masih ada orang-orang yang berlaku seperti Simon, namun kita tetap yakin bahwa kuasa Allah di dalam Yesus melebihi segalanya. Ingatlah mujizat terbesar dalam hidup kita adalah nafas kehidupan yang Tuhan anugerahkan. Lebih dari pada itu kita percaya bahwa hidup kita telah ditebus dan diselamatkan oleh Yesus Kristus. Mari bersyukur dan bersaksi tentang kuasa-Nya melalui sikap hidup kita, maka akan ada banyak jiwa yang terselamatkan dan memuliakan Tuhan.
Doa: Ya Tuhan, jadikan kami sebagai alat-Mu untuk bersaksi tentang keagungan-Mu sepanjang hidup kami. Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Oktober 2020