JADIKAN YESUS DASAR HIDUP KELUARGA KRISTEN

Senin, 14 September 2020

Matius 16 : 18 – 19

Salah satu elemen penting pada struktur sebuah bangunan adalah fondasi. Untuk membangun sebuah rumah atau gedung, maka yang lebih dulu dikerjakan adalah fondasi, sebab fondasi adalah pijakan bangunan yang menentukan kekuatan bangunan itu. Dalam bacaan kita, khususnya di ayat 18-19, Tuhan Yesus berbicara tentang fondasi atau dasar bangunan jemaat-Nya. Percakapan ini berawal dari pertanyaan Yesus kepada muridmurid-Nya tentang “siapa DIA”, disini Yesus ingin memastikan apakah mereka benar-benar mengenal DIA? Jawaban Simon Petrus bahwa: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang Hidup”(ay.16), merupakan sebuah pengakuan iman orang-orang percaya tentang Yesus. Dan Yesus merespons pengakuan Petrus dengan mengatakan: “..di atas batu karang ini, Aku akan mendirikan jemaat-Ku..”. Lewat pernyataan ini, Tuhan Yesus hendak menegaskan bahwa diatas pengakuan Petrus, Jemaat Tuhan akan dibangun. Hal ini berarti, Jemaat atau Gereja Tuhan di dunia ini akan berdiri teguh diatas pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Yesus Kristus adalah dasar bangunan jemaat atau gereja-Nya dan untuk menghadapi berbagai tantangan dan ancaman, baik dari luar maupun dari dalam gereja itu, maka jemaat harus berdiri kokoh dan berpegang teguh pada fondasi atau dasar bangunan itu, yaitu Yesus Kristus. Demikian juga kita meyakini bahwa kehidupan keluarga Kristen dibangun diatas dasar Kasih Kristus, yang merupakan fondasi keluarga Kristen. Oleh sebab itu hendaklah cinta kasih antar suami-isteri, orangtuaanak, adik-kakak, akan dibangun diatas dasar cinta kasih yang agung, seperti cinta kasih Kristus yang rela berkorban untuk menebus dan menyelamatkan hidup kita manusia.

Doa: Tuhan, kami mengaku bahwa Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, Amin.

Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan September 2020