Sabtu, 12 September 20202
Lukas 14 : 7 – 11
Ada satu kecenderungan menarik, di kelas seminar, ceramah, atau diskusi, yaitu deretan kursi bagian depan jarang sekali ditempati; sebaliknya banyak orang lebih memilih duduk di tengah atau belakang. Namun bila acara-acara seperti undangan, konser, talk show, atau hajatan, maka kursi yang paling depan pasti adalah VIP atau VVIP yang ditempati kaum elit. Jika kita bukan termasuk golongan elit, maka sudah tentu akan memilih duduk di belakang; selain itu meski diundang sebagai tamu penting, namun kitapun harus memastikan dikenal oleh penerima tamu karena jika tidak, maka sudah tentu kitapun akan disuruh duduk di belakang, kecuali bila ada yang mengenal. Saudaraku, ini menunjukkan bahwa budaya manusia cenderung memilih kelas sosial. Cara pandang manusia memang strukturalis dan terikat dengan sistem kelas sehingga seseorang bisa dihormati berdasarkan ukuran jabatan, kekayaan, atau pengaruh. Bahayanya bila kita tidak peduli dengan sistem itu dan ”menahbiskan” diri kita sebagai “yang terhormat” menurut diri sendiri, maka yang terjadi adalah kesombongan yang berakibat fatal. Oleh sebab itu Tuhan Yesus mengajarkan tentang merendahkan diri karena dengan merendahkan diri maka kita akan mendapat penghormatan di mata manusia.
Doa: Tuhan, tuntunlah aku agar hidup dengan rendah hati dan tidak menganggap diri lebih penting dari Jauhkanlah dari padaku kesombongan yang dapat menghancurkan hubunganku dengan sesama, Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan September 2020