Jumat, 30 Oktober 2020
2 Tawarikh 15 : 8 – 19
Dalam pemerintahan raja Asa di Yehuda, terjadilah kekacauan yang sangat besar, dikatakan bahwa: “bangsa menghancurkan bangsa, kota, kota menghancurkan kota…” (ay.6). Tetapi ketika nabi Asarya bernubuat dan menegur raja Asa dan seluruh penduduk Yehuda, ia katakan: “Bilamana kamu mencari-Nya, IA berkenan ditemui…, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya..” (ay.2.b). Mendengar itu, raja Asa segera bertindak untuk melakukan pembaharuan di Yehuda. Ia menyingkirkan para dewa bangsa asing dari seluruh tanah Yehuda dan Benyamin. Selain itu, ia melakukan pembaruan mezbah Tuhan yang ada di Bait Allah. Ia mengumpulkan seluruh Yehuda, Benyamin, orang-orang Efraim, Manasye dan Simeon. Ketiga suku yang terakhir ini adalah suku suku Israel di Utara yang pindah ke Yerusalem, supaya mereka dapat beribadah kepada Allah yang benar. Raja Asa juga mengadakan perjanjian untuk mencari wajah Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, serta bersumpah setia kepada Tuhan. Melihat kesungguhan hati umat-Nya, Tuhan Allahpun bertindak untuk memulihkan keadaan bangsa itu. Jika saat ini saudara sementara menghadapi persoalan yang berat, jangan keraskan
hatimu, datanglah kepada Yesus, dan serahkanlah hidupmu untuk dipimpin oleh Yesus. Setiap orang diberi waktu dan kesempatan untuk datang kepada Yesus, sebab IA berkata: “Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-Mu” (Matius 11:28). Ketika terjebak dalam dosa dan salah, setiap orang mempunyai titik balik sebagai sebuah komitmen untuk dibarui. Dan komitmen untuk berbalik dan berserah kepada Yesus akan menjadi dasar sebuah perubahan hidup.
Doa:Ya Tuhan, baruilah hidupku, agar aku layak menjadi umat-Mu, Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Oktober 2020