Selasa, 23 Juni 2020
1 Raja-Raja 17 : 1 – 6
Mengakhiri tahun 2019 dan memasuki perjalanan tahun 2020, kita diperhadapkan dengan sebuah bencana non alam yaitu pandemic covid 19 atau wabah virus coron yang telah merebak di seluruh belahan dunia dan mengancam kehidupan umat manusia. Virus yang belum ada obatnya ini telah mengakibatkan ribuan manusia meninggal dunia serta banyak yang terpapar dan dalam perawatan. Virus ini sangat cepat menyebar dari satu manusia ke manusia yang lain, ketika terjadi kontak fisik dengan orang yang positif terjangkit. Dalam bacaan kita hari ini dikatakan bahwa, ketika nabi Elia menyampaikan pesan firman Tuhan kepada raja Ahab, bahwa: “Tidak akan turun hujan akibat dosa Ahab yang menyembah Baal”, Ahab menjadi marah dan mengancam keselamatan Elia. Oleh sebab itu, Tuhan memerintahkan Elia untuk bersembunyi di sungai Kerit sebelah timur sungai Yordan. Dalam masa persembunyian itu Tuhan memerintahkan burung-burung gagak untuk membawa makanan kepada Elia dan sungai Kerit sebagai tempat minumnya. Allah memakai burung gagak dan air sungat Kerit untuk memelihara dan menyelamatkan hidup Elia. Allah menjadikan dan menciptakan bumi sebagai sumber hidup bagi manusia dan bukan sumber malapetaka. Hal itu berarti bahwa, dalam setiap kesulitan, setiap makhluk dipakai Allah untuk saling menghidupkan, sebab setiap makhluk hidup saling tergantung satu dengan yang lain. Artinya bumi dengan segala isinya adalah “rumah bersama” dimana disana segala makhluk akan hidup untuk memuliakan Tuhan. Begitupun pandemic virus corona mengajarkan kita untuk hidup dalam solidaritas untuk saling menopang, saling mensuport, saling mendoakan dan saling menghargai supaya tidak menularkan atau tidak tertular. Tingkatkan pola hidup bersih dan sehat menjadi gaya hidup kita di saat ini.
Doa : Tuhan berkati kami agar mampu untuk menjadikan bumi sebagai tempat untuk memuliakan-Mu. Amin.
Sumber : SHK Sinode GPM