Selasa, 14 Juli 2020
Hakim-Hakim 7 : 4 – 6
Dalam tradisi Israel, untuk memenangkan sebuh peperangan, diperlukan pasukan perang dengan perbandingan jumlah yang seimbang, bahkan lebih untuk dapat mengalahkan musuh. Itulah pemikiran Gideon saat ia hendak memimpin peperangan antara Israel melawan Midian. Namun, apa yang dipikirkan Gideon berbeda dengan yang dipikirkan oleh Allah. Allah tidak membutuhkan banyak orang yang berperang dengan mengandalkan kekuatan sendiri, yang Allah butuhkan adalah sedikit orang tetapi yang bergantung pada Allah. sebab itu, Allah sendiri menyeleksi mereka yang akan ikut berperang melalui media air, yakni berdasarkan cara mereka minum. Hasil akhirnya hanya tinggal tiga ratus orang yang akan berperang melawan ribuan musuh. Tentu ini mustahi, perbandingan yang sangat tidak seimbang. Namun, disinilah Allah menunjukan kekuatan dan kemahakuasaan-Nya, hingga akhirnya kemenangan dimiliki oleh Israel. Kisah ini mengajarkan kita hal penting bahwa kekuatan manusia itu tidak ada apa-apanya kalau ia bergantung pada dirinya sendiri dan bukan kepada Allah sumber kehidupan. Mengandalkan diri sendiri sama artinya dengan melupakan Allah. Itulah sebabnya dalam kondisi terancam karena virus corona ini, mari kita sadar bahwa kita tidak akan mampu mengatasinya tanpa Tuhan. Dengan cara Tuhan yang tidak terpahami oleh pemikiran kita, biarlah kita meminta Allah menunjukkan kuasaNya untuk meruntuhkan tembok keangkuhan kita sebagai manusia, agar kita selalu akan bergantung dan berharap hanya kepada Allah. Supaya akhirnya kita akan mengaku bahwa hanya bersama Allah dalam Yesus Kristus, kita bersama seisi keluarga dapat keluar sebagai pemenang dari ancaman kehidupan ini.
Doa: Kami yakin oleh pertolongan-Mu Tuhan, kami akan menang dari segala ancaman dunia ini. Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Juli 2020