Rabu, 21 Oktober 2020
Yohanes 12 : 1 – 8
Tindakan Maria untuk meminyaki tubuh Yesus dengan minyak Narwastu yang sangat mahal dan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya, menjelaskan bahwa Maria sangat merendahkan dirinya dalam melayani Tuhan; ia meletakan seluruh keberadaan dirinya di kaki Yesus; ia sangat sadar bahwa ia hanyalah manusia berdosa yang telah mengalami kasih Tuhan yaitu kasih yang mengampuni dan menyelamatkan. Maria merendahkan diri untuk melayani Yesus dan memberikan semua yang terbaik dalam hidupnya sebagai persembahan bagi Yesus. Maria sangat menghormati Yesus sebagai Tuhan dan penyelamatnya, sehingga ia melayani Yesus dengan segenap hati, jiwa dan raga. Maria tidak lagi menyoal apakah ia untung atau rugi ketika menghabiskan minyak yang sangat mahal itu, seperti yang dipikirkan oleh Yudas. Mengapa? Sebab Maria dan Marta telah mengalami kasih dan kuasa Tuhan yang menyelamatkan hidup mereka dan membangkitkan Lazarus saudara mereka. Jadi, melayani Yesus dinyatakan dalam sikap merendahkan diri dan mempersembahkan hidup mereka, itulah prinsip pelayanan gereja. Setiap orang percaya yang telah mengalami kasih dan kemurahan Tuhan yang menyelamatkan hidupnya, sepatutnya menjadi orang yang hidup dengan rasa syukur, merendahkan dirinya, dan memberi dirinya untuk melayani sesama yang membutuhkan. Merendahkan diri untuk dipimpin oleh kuasa Roh Kudus, merupakan kekuatan moral yang dapat memperbaiki relasi antar sesama yang hancur, dan juga menuntun manusia agar tidak angkuh dan sombong serta mementingkan diri sendiri. Melayani dengan merendahkan diri akan menghadirkan sukacita, memberi kekuatan dan damai sejahtera. Baik dalam kehidupan keluarga. Gereja tapi juga ditengah masyarakat.
Doa : Tuhan, jadikan kami pelayanmu yang rendah hati, Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Oktober 2020