Jumat, 21 Agustus 2020
1 Korintus 1 : 10 – 17
Gambaran keluarga Kristen yang seia, sekata dan sehati sepikir dapat dibandingkan dengan penampilan sebuah orkestra yang berpadu, dan dapat menjadi sebuah harmoni yang indah. Sebuah orkestra dapat menjadi gambaran dari tubuh Kristus. Setiap bagiannya memiliki peran, karunia, dan keunikan masing-masing. Dalam persekutuan hidup sebagai keluarga Allah, kita memang diciptakan berbeda dan unik satu sama lain, dengan berbagai macam latar belakang budaya, karunia, talenta, karakter, kepribadian, dan minat. Tentunya Allah tidak menghendaki perbedaan yang ada membuat kita terpecah belah, tetapi supaya kita dapat menciptakan kesatuan untuk kemuliaan-Nya. Dapat dikatakan bahwa kita adalah bagian dari orkestra agung yang Allah ciptakan sehingga dengan perbedaan itu, kita seharusnya menciptakan sebuah harmoni yang indah di bawah arahan sang Conductor Agung kita, yaitu Yesus Kristus. Hal ini berbeda dengan apa yang terjadi dalam kehidupan jemaat Korintus, ketika mereka menghabiskan banyak energy, waktu dan pikiran hanya untuk memperdebatkan hal-hal untuk kepentingan masing-masing. Bukannya bersama-sama memberitakan Injil, mereka malah membuat pengkotak-kotakan dalam jemaat dan berdebat serta berselisih dengan membanggakan golongan mereka, sehingga yang terjadi adalah perpecahan. Mereka lebih mengandalkan pikiran dan pengetahuan sendiri, bukanlah hikmat yang berasal dari Tuhan. Disini kita disadarkan bahwa untuk menjaga keharmonisan dan kesatuan diperlukan sehati, seia-sekata dalam Kristus, serta menjadikan perbedaan sebagai sarana untuk mencapai kesatuan. Itulah buah dari ketaatan kita melaksanakan tugas yang diberikan Kristus kepada kita. Dan keluarga Kristen merupakan gambaran tubuh Kristus yang mesti saling melengkapi satu dengan lainnya.
Doa: Tuhan, jadikan keluarga kami harmoni yang indah. Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Agustus 2020