PENGALAMAN IMAN TERBENTUK LEWAT PROSES

Jumat, 28 Agustus 2020

1 Tawarikh 12 : 1 – 22

Daud benar-benar mengenal kesetiaan Allah, justru pada saat ia melalui jalan hidup yang penuh duri. Daud adalah orang pilihan Allah, namun demikian, Allah justru membawanya pada perjalanan yang berliku. Berkali-kali nyawanya terancam, ia pun harus berkali-kali lari dan menyembunyikan diri. Namun dalam setiap kesulitan yang dialami Daud, Allah menunjukkan pembelaan dan perlindungan-Nya. Dalam pelariannya, Allah telah menggerakkan orang-orang yang gagah perkasa untuk datang mendukung Daud. Suku Benyamin yang awalnya memusuhi Daud pun, mendukungnya dengan sukarela. Hingga seluruh rakyat dengan bulat hati datang untuk mengangkat Daud menjadi raja. Daud memercayai janji Allah dan karenanya tidak ada satu pun yang dapat menggagalkan janji itu. Menjadi pengikut Kristus bukan berarti hidup kita bebas dari masalah. Banyak orang berpikir bahwa menjadi pengikut Kristus hidupnya akan aman, damai, sejahtera, dan pasti bebas dari masalah, sehingga pada waktiu masalah _aying mereka tidak siap dan lebih memilih lari, apakah itu yang di kehendaki Allah? Menjadi orang pilihan Allah, setiap orang harus siap menghadapi penderitaan, karena dibalik penderitaan ada janji Allah yang akan tergenapi dalam hidup kita dan kita tidak sendiri, ada perlindungan dan penyertaan serta pembelaannya dan Allah juga memakai banyak orang yang bersedia menolong dan menopang dalam kehidupan bersama, penyertaan-Nya sempurna, karena kita sangat dikasihi-Nya. Lewat penderitaan iman kita terbentuk, lewat penderitaan kita belajar saling menopang satu sama lain, sehingga kita menjadi pengikut Kristus yang tahan banting dan bukan yang gampangan tetapi sudah teruji lewat berbagai proses.

Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk tetap setia dalam berbagai proses hidup kami. Amin.

Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Agustus 2020