Jumat, 24 Juli 2020
Roma 15 : 1 – 6
Kita yang kuat wajib menanggung kelemahan orang – orang yang tidak kuat, dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri..” (ay.1), itulah nasehat rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Nasehat Paulus ini tentu tidak mudah dilakukan ditengah kecendrungan orang-orang yang lebih mementingkan kepentingan dirinya sendiri. Namun Paulus tegaskan bahwa jemaat Roma dapat mewujudkannya dengan menjadikan Tuhan Yesus sebagai teladan, dimana seluruh karya penyelamatan-Nya bagi dunia dan manusia adalah bukti bahwa IA tidak mencari kesenangan diri-Nya sendiri. Itulah sebabnya sebagai orang-orang yang telah menikmati anugerah keselamatan dalam Kristus mesti mewujudkan dan melakukannya kepada sesama teristimewa bagi yang lemah dan berkekurangan. Hal ini penting kita renungkan ditengah kecendrungan manusia yang sering melihat kelemahan sesamanya sebagai kesempatan untuk menjatuhkannya, padahal setiap orang juga memiliki kelemahan dan keterbatasan. Dengan menolong seseorang yang lemah, kita menjadi sadar bahwa kelemahan kita juga akan ditanggung oleh saudara kita yang kuat. Hidup yang saling menolong seperti ini hendaklah menjadi “gaya hidup” kita di “era normal baru” (new normal), setelah menghadapi pergumulan berat ditengah pandemic covid-19. Jika masih ada saudara-saudara kita yang sakit, yang berkekurangan, yang kehilangan pekerjaan ditengah ancaman wabah virus ini. Marilah kita wujudkan kepeduliaan dengan saling membantu meringankan beban hidup mereka. Jika ada yang berkelebihan, hendaklah dibagikan kepada mereka yang membutuhkannya. Terpenting juga jika kita saling menopang dalam doa, kiranya kuasa Tuhan Yesus menguatkan kita untuk menjalani kehidupan kita kedepan, Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Doa: Tuhan Yesus ajar kami untuk peduli dengan mereka yang lemah dan berkekurangan. Amin
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Juli 2020