ALLAH ITU BAIK BAGI MEREKA YANG BERSIH HATINYA

Sabtu, 05 Desember 2020

Mazmur 73 : 1

Setiap orang pasti memiliki pengalaman hidup sesuai pergumulannya. Ada susah-senang, sakit-sehat, sukaduka, yang terjadi silih berganti. Namun dibalik semua pengalaman itu, ada satu hal yang dirasakan, yaitu penyertaan Tuhan. Bagi orang percaya, pengakuan tentang penyertaan Tuhan selalu menjadi pengalaman iman yang luar biasa, sebab hal itu memberi kekuatan untuk melewati perjalanan hidup selanjutnya. Dalam Mazmur 73, terlihat bahwa pemazmur mengalami pergumulan yang sangat berat dalam hidupnya. Awalnya ia merasa kecewa dan cemburu ketika melihat orang yang tidak percaya kepada Tuhan (fasik), namun hidup mereka selalu mujur, berbahagia seakan tanpa penderitaan ataupun kesusahan, padahal mereka sangat menentang Tuhan dan menjauhi kehendak-Nya. Sebaliknya pemazmur yang selalu berusaha untuk hidup benar dan menjaga hati agar tetap bersih, namun harus melewati ujian demi ujian. Tetapi setelah melewati perjalanan hidupnya yang berat, pemazmur justru membuat suatu pengakuan bahwa Allah itu baik: “Sesungguhnya Allah itu baik, bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya” (ay.1). Ternyata pemazmur menyaksikan sendiri, bagaimana orang-orang fasik itu binasa, sebab kebahagiaan mereka hanyalah sementara. Sedangkan orang yang bersih dan tulus hatinya, pasti akan menikmati hidup yang penuh sukacita dan itu dianugerahkan oleh Allah. Pengalaman ini adalah juga pengalaman iman kita sebagai orang percaya, bahwa walaupun perjalanan hidup kita penuh dengan berbagai lika-liku kehidupan yang menantang, tetapi jika kita tetap setia kepada Tuhan dan hidup dengan bersih hati dan tulus hati, dihadapan Tuhan dan sesama, mereka pasti akan menikmati kehidupan kekal yang disediakan oleh Tuhan.

Doa: Tuhan, jadikan kami orang yang tulus hati dan murni hati. Amin.

Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Desember 2020