ANCAMAN DIUBAH MENJADI HARAPAN

Rabu, 24 Juni 2020

2 Raja-Raja 4 : 38 – 41

Tidak semua tumbuh-tumbuhan yang ada di muka bumi ini baik dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Ada tumbuhtumbuhan yang beracun dan ketika dikonsumsi bisa membahayakan nyawa manusia. Seperti dalam nas bacaan hari ini, dimana ketika nabi Elisa berada di Gilgal dengan kondisi kelaparan yang mengancam, ia menyuruh bujangnya untuk memasak makanan bagi rombongan nabi. Ada seorang dari antara mereka ke ladang dan mengumpulkan sayur-sayur diantaranya labu liar. Kemudian memotongnya dan memasaknya dalam kuali. Saat mereka akan makan, tiba-tiba mereka berteriak kepada Elisa bahwa ada maut dalam kuali dan mereka tidak jadi makan. Dengan sigap Elisa berkata “ambilah tepung”, kemudian menaruhnya di dalam kuali tersebut, maka tidak ada lagi racun dalam makanan tersebut sehingga mereka bisa memakannya. Ternyata sayur labu liar yang beracun itu menjadi ancaman bagi rombongan nabi yang akan memakannya. Namun nabi Elisa menyelesaikan dengan cara mengambil tepung. Tentu ini adalah mujizat Tuhan, dimana tindakan Elisa ini menegaskan bagi kita bahwa makanan dari tumbuhan beracun diselesaikan dengan tepung yang juga berasal dari alam. Artinya bahwan walaupun kekuatan bumi dengan segala ancamannya yang menghadang, namun Tuhan sebagai pencipta, pemelihara dan pengendali alam ini memampukan kita sebagai manusia untuk bisa bertahan serta keluar dari segala ancaman tersebut. Itu berarti betapa pentingnya kita mesti menjadikan bumi dengan segala isinya sebagai kawan atau sahabat sehingga menjadi tempat hunian yang menjadi berkat dan selalu menghadirkan kemuliaan Tuhan. Sebagai keluarga kita terpanggil untuk selamatkan bumi dan menjadikannya tempat kehidupan bagi semua ciptaan.

Doa : Tuhan kami bersyukur atas karunia-Mu yang menyelamatkan kami, Amin.

Sumber : Sinode GPMSHK Bulan Juni 2020