HIDUP DENGAN RENDAH HATI

Kamis, 19 November 2020

Amsal 16 : 18 – 19

Orang yang rendah hati menolak segala perilaku orang yang angkuh. Orang yang rendah hati selalu memiliki kesadaran bahwa ia sangat membutuhkan Allah, sebagai pemberi segala sesuatu yang ada dalam kehidupan, sehingga ia selalu menaruh seluruh pengharapannya kepada Allah dan menggunakan segala yang dimiliki untuk melayani Allah. Orang yang rendah hati menyadari sungguh bahwa segala yang dimiliki berasal dari Allah, maka tidak ada alasan untuk ia harus angkuh dalam hidup atau juga tidak berbagi dengan sesamanya: berbagi kasih, berbagi kesempatan, berbagi jabatan/kekuasaan, berbagi nasehat, berbagi pakaian dan makanan; ia selalu membagikan segala yang baik dari Allah kepada sesamanya. Orang yang rendah hati menganggap yang lain lebih utama dari dirinya. Karena itu, orang yang rendah hati dikasihani oleh Allah, diberi keselamatan oleh Allah, ditinggikan oleh Allah, dihibur oleh Allah, dibiarkan hidup oleh Allah, dibimbing oleh Allah dan diajarkan oleh Allah tentang jalan-jalan-Nya. Jadi, untuk memiliki kerendahan hati maka harus begaul erat dengan Allah, dengan mengikuti kehendak-Nya. Pilihan untuk bergaul dengan orang yang rendah hati adalah pilihan yang tepat dan sangat beguna, terutama bagi orang yang rendah diri, yaitu orang yang merasa minder, rapuh, tidak meyakini kemampuannya sendiri. Karena orang rendah hati akan menuntun dan menghibur serta menguatkan orang merasa rendah diri. Sehingga, orang rendah diri memiliki kepercayaan diri dan berani melangkah dan bertindak dalam pertolongan Allah. Jika orang rendah diri datang kepada orang angkuh maka ia akan binasa. Orang Yang rendah hati adalah orang yang sehat rohaninya.

Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk hidup dengan rendah hati, Amin.

Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan November 2020