Rabu, 18 November 2020
Amsal 29 : 23
Orang yang angkuh selalu menganggap bahwa dirinya lebih hebat dan lebih baik dari orang lain bahkan juga dari Allah. Harta, jabatan dan kekuasaan menjadi alasan utama untuk seorang menjadi angkuh. Dalam keangkuhannya, manusia tidak memperhitungkan Allah dan menjadikan dirinya sebagai Allah, serta menganggap Allah tidak berkuasa. Karena itu, keangkuhan adalah kekejian dimata Allah. Ia menentang orang yang angkuh dan merendahkannya. Allah merendahkan raja Nebudkanezar karena keangkuhannya yang menganggap tidak ada Allah selain dirinya yang harus disembah oleh semua orang, maka kekuasaan diambil darinya, dan ia dihalau dari antara manusia dan tinggal di padang makan rumput seperti binatang. Ia menjalaninya selama tujuh masa berlalu. Karena keangkuhannya yakni berpaling dari Allah dan menyembah dewa-dewa maka raja Uzia dibuang oleh Allah dan ia mati dengan penyakit kusta. Karena keangkuhannya yakni melupakan Allah ketika harta, nama baik, dan popularitas memberi rasa aman dan nyaman baginya maka Whitney Houston direndahkan Allah dengan mati dalam keadaan yang menggenaskan dalam kamar mandi di suatu hotel setelah ia kehilangan segala harta, popularitas dan kehancuran rumahtangga. Setiap orang yang angkuh akan berhadapan langsung dengan Allah. Jadi, buanglah dan bakarlah serta matikan keangkuhan itu!!. Sebab, keangkuhan sangat tidak berguna dalam hidup manusia sebab keangkuhan memisahkan manusia dari Tuhan; keangkuhan menjadi racun yang membunuh manusia. Tidak ada yang berarti dalam hidup manusia ketika keangkuhan menjadi prinsip dan gaya hidupnya. Hanya untuk sesaat ia dapat bermegah setelah itu ia jatuh, hancur lalu tiada. Orang yang angkuh adalah orang yang sakit rohaninya.
Doa: Tuhan, tolonglah kami agar tidak menjadi angkuh, Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan November 2020