Sabtu, 19 September 2020
1 Yohanes 2 : 28 – 29
Tentu tidak sulit untuk melakukan sesuatu yang benar di dalam hidup kita. Apalagi sebagai keluarga-keluarga Kristen yang tahu tentang karakter Yesus Kristus sebagai Tuhan yang mengajarkan kebenaran. Melakukan kebenaran adalah esensi hidup keluarga Kristen. Rahasianya adalah karena kita telah dibenarkan oleh Kristus, melalui suatu jalan yang sangat mahal, yaitu Salib, kematian, dan kebangkitanNya. Namun dalam kenyataannya, kita kerap menyaksikan, banyak orang sulit melakukan hal-hal yang benar. Dalam hidup keluarga pun demikian. Ayat bacaan kita mengatakan, kesulitan itu terletak karena sikap kita yang malu untuk melakukan hal-hal yang benar. Nah, tentu kita akan kembali bertanya, mengapa harus malu melakukan hal yang benar? Jawabannya, yaitu kita sudah terbiasa menyaksikan orang memutar-balikkan kebenaran. Lalu kita mengatakan: ‘ah, itu sudah biasa’. Akibatnya, jika kita tidak melakukan hal serupa, kita akan dianggap ‘tidak ikut trend’. Malah ada bujukan seperti ini: “biking saja, seng ada yang tau”, atau “dia jua biking, jadi biking saja”. Entah, siapakah yang harus kita contohi? Berpegang pada jati diri sebagai keluarga Kristen di tengah tantangan seperti itu, kita harus berani mengambil keputusan untuk berpihak pada kebenaran. Sebab, kita telah dilahirkan dalam kebenaran Kristus melalui salibNya, jadi kita dipanggil untuk tetap melakukan kebenaran, dalam kondisi apa pun.
Doa: Tuhan, dalam tuntunan kuasa Roh KudusMu, kami mau hidup melakukan kebenaran. Amin
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan September 2020