Jumat, 25 September 2020
2 Tawarikh 15 : 1 – 7
Setiap kali saya menelepon keluarga saya yang tinggal di kota lain, mereka selalu menyampaikan pesan yang sama sebelum menutup telepon, “tetap semangat!” Pesan ini selalu menguatkan terutama pada saat dimana saya sangat memerlukannya. Semangat akan membuat raut muka dan gerak tubuh kita berbeda. Orang yang bersemangat akan terlihat sangat kontras dengan yang tidak bersemangat. Orang patah semangat biasanya terlihat lesu dan murung. Sebaliknya orang yang bersemangat akan terlihat antusias dengan wajah berseri dan ceria. Senyum pun akan mengembang di wajah mereka. Dalam kitab 2 Tawarikh kita bisa membaca kisah seorang raja bernama Asa yang melakukan reformasi terhadap bangsa Yehuda yang dipimpinnya. Sebelum ia melakukannya, ia terlebih dahulu didatangi oleh nabi Azarya bin Oded yang diberikan mandat oleh Allah untuk menyampaikan pesan khusus untuknya. Rangkaian pesan dari Allah pun disampaikan, dan salah satu diantara pesan itu adalah mengenai semangat. (2 Tawarikh 15:7). Tuhan menjanjikan upah bagi orangorang yang memiliki semangat. Asa mendengar pesan itu, dan proses reformasi menyeluruh pun ia lakukan. Dalam melakukan tugas yang Tuhan percayakan kita harus melakukannya dengan penuh semangat, apapun tantangan yang dihadapi dalam melayani Tuhan dan sesama, janganlah kita menjadi lemah. Milikilah hati seorang hamba yang melayani, milikilah semangat yang tidak pernah padam, andalkanlah Tuhan dalam melayani, dan lakukan tugas itu dengan sungguh dan penuh semangat.
Doa:Ya Tuhan, ajarlah kami memiliki hati seorang hamba dalam melayani dan penuh semangat. Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan September 2020