Selasa, 06 Oktober 2020
Kisah Para Rasul 15 : 22 – 29
Paulus, Barnabas, Yudas, dan Silas menerima mandat dari persidangan para rasul dan penatua di Yerusalem untuk mengunjungi jemaat Antiokhia. Yudas dan Silas menerima tugas khusus untuk menyampaikan surat penggembalaan secara lisan dalam rangka menanggapi keresahan jemaat soal ajaran. Keresahan itu disebabkan karena jemaat Antiokhia menerima ajaran dari orang-orang yang tidak memiliki otoritas rasuli dalam hal mengajar, sehingga jemaat menjadi bingung dan hatinya goyah. Jemaat Antiokhia mendengarkan penjelasan Yudas dan Silas mengenai isi surat, yaitu berupa nasihat agar mereka menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, darah binatang yang mati dicekik, dan juga percabulan. Dalam nasihat itu, jemaat didorong dengan penuh kesabaran untuk terus-menerus berbuat baik. Ketika kita mengingatkan seseorang, apakah kita menuntunnya dengan penuh kesabaran ataukah kita marah dan menghakiminya dengan kata-kata yang kasar? Saat seorang guru mengajar murid-muridnya, ia dituntut untuk menuntunnya dengan kesabaran sampai murid tersebut mengerti apa yang diajarkan oleh gurunya. Gurunya akan menggunakan segala teknik mengajar hanya agar anak muridnya dapat mengerti apa yang disampaikannya, tetapi akan berbeda bila guru itu tidak sabar, ia mungkin akan marah-marah dan keluar kelas dan akhirnya anak muridnya akan bingung dan semakin tidak mengerti. Ditengah berbagai masalah yang meresahkan hati kita akibat pandemi virus corona saat ini, hiduplah sebagai keluarga yang saling mengingatkan dalam kesabaran, jangan meresahkan dan membuat susah hidup orang lain, tetapi jagalah agar tetap melakukan hal yang berkenan bagi Tuhan.
Doa: Tuhan, Tuntunlah kami untuk saling mengingatkan dalam kesabaran, dan tidak meresahkan hidup orang lain, Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Oktober 2020