Jumat, 13 November 2020
Yesaya 57 : 1 – 6
Dalam realita kehidupan setiap hari, kita menjumpai dua tipe manusia, yaitu orang benar/saleh dan orang jahat/fasik. Dan anehnya orang benar/saleh banyak mengalami penderitaan karena ketidakadilan, penindasan dan penganiayaan dari orang jahat/fasik. Sedangkan orang jahat/fasik hidupnya aman-aman saja dan bahagia. Dalam konteks seperti itu terkadang Tuhan disalahkan, apa memang betul Tuhan tinggal diam terhadap orang yang telah melakukan ketidakadilan dan penganiyaan terhadap orang benar. Yang jelasnya tidak, sebab dalam ayat renungan kita (3-5), Allah menghardik mereka yang telah menindas orang benar/saleh. Sebab walaupun sesungguhnya mereka adalah umat Allah, tetapi mereka telah bertingkah laku yang sama saja dengan bangsa kafir, melakukan kebiasaan-kebiasaan kafir yang jauh bertentangan dengan kehendak Allah sehingga menimbulkan murka Allah. Sementara orang benar memang mengalami kesengsaraan bahkan kematian karena perlakuan orang fasik, namun sesungguhnya mereka pergi dalam kedamaian (1-2). Ini karena sifat hakiki Allah adalah kasih dan selalu peduli dengan hidup orang benar. Hal ini lalu menjadi pelajaran berharga bagi kita. Marilah kita tetap setia dan taat kepada Allah dan kehendak firmanNya. Janganlah menjauh dari Allah, tetapi dekatlah selalu dan mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Beriman teguh kepada Tuhan dalam kondisi apapun termasuk ancaman pandemik covid-19 amat penting, sebab Tuhan tidak pernah tinggal diam melihat orang benar mengalami ancaman, bahkan dianiaya. Pada waktunya Tuhan akan membela orang benar dan menghakimi orang fasik.
Doa: Tuhan kuatkan iman kami untuk tetap tekun dan bersabar dalam setiap ujian hidup. Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan November 2020