Kamis, 27 Agustus 2020
1 Samuel 30 : 21 – 25
Dalam keadaan terdesak, Daud kembali mencari petunjuk Tuhan. Kesadaran bahwa ia tidak dapat menyelesaikan masalah yang begitu besar dan serius ini, membuat Daud berpaling kepada Tuhan. Maka atas petunjuk Tuhan pula, Daud dan pasukannya berhasil mengalahkan bangsa Amalek serta mengambil pulang semua yang dirampas mereka. Tindakan iman Daud ini mengembalikan kepekaan rohaninya. Pertama, ia tidak merendahkan sebagian pasukannya yang keletihan dalam perjalanan ke tempat musuh. Ia justru mengajarkan para pasukannya bahwa sebagai satu tim mereka harus sepenanggungan dan sependeritaan. Hal itu ditunjukkannya dengan berbagi jarahan dengan pasukan yang tidak ikut berperang. Kedua, Daud tetap ingat dirinya sebagai bagian dari umat Israel. Maka, ia pun memberikan sebagian jarahan itu kepada para pemimpin suku Yehuda. Tindakannya sekaligus memulihkan kepercayaan mereka terhadap Daud, yang mungkin memudar saat melihat Daud ada di pihak musuh. Sebagai satu keluarga kita harus senantiasa sehati sepikir dalam kehidupan bersama, saling menopang, satu rasa yang lain rasa, harus selalu menurunkan ego masing-masing untuk tujuan bersama. Belajarlah dari seorang Daud yang tidak egois dalam bertindak tetapi ia peduli dan tetap memperhatikan pasukannya, karena ia sadar bahwa mereka adalah satu tim. Mari menanggalkan ego untuk menjadi saluran berkat, karena kita adalah satu keluarga.
Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk tidak egois satu sama lain dalam membangun relasi ditengah keluarga. Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Agustus 2020