SABAR versus MARAH

Kamis, 12 November 2020

Amsal 14 : 29

Orang yang sabar besar pengertian, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan”, demikian kata Amsal 14 : 29. Penulis kitab Amsal ingin mengatakan bahwa sabar dan marah adalah dua sikap manusia yang sangat bertentangan. Orang yang sabar akan dapat menyelesaikan persoalannya dengan baik dan tuntas, sebab orang yang sabar besar pengertiannya sehingga ia sangat berhati-hati untuk mengatakan sesuatu, untuk menanggapi dan memberi penilaian. Ia akan mengamati dengan
cermat dan menyelesaikan dengan penuh hikmat. Berbeda dengan orang yang menyelesaikan persoalan dengan sikap marah, ia tidak akan dapat menyelesaikan persoalan itu dengan tuntas, sebab ia terkesan tidak sabar, terburu -buru dan terbawa emosi. Dalam menghadapi setiap ujian hidup, kita dituntut untuk bersabar dan bertekun di dalam iman, jangan goyah sebab Tuhan selalu berpihak kepada orang yang sabar dan taat kepada Tuhan dalam kebenaran Allah. Seringkali manusia tidak kuat untuk bersabar dan melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa. Padahal sikap tergesa-gesa dan tanpa perhitungan yang matang bisa mendatangkan bencana atau bahaya. Semua manusia akan menghadapi rintangan dan cobaan dalam menjalani hidup. Cobaan tersebut merupakan cara Tuhan menguji keteguhan hati manusia. Cara melatih kesabaran adalah menjadi seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarnya. Jadilah seperti air yang mengalir sabar. Demikian kita belajar memahami bahwa banyak sabar, banyak berkat, sebab Yesus juga sabar menghadapi banyak sekali cobaan dan tantangan. Dan karena itu keselamatan menjadi bagian kita.

Doa: Tuhan berikan kami sabar dalam menghadapi cobaan dan tantangan. Amin.

Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan November 2020