Senin, 26 Oktober 2020
Mazmur 51 : 1 – 15
Rumah tangga ibu Dhina dan Pa Hans terlihat harmonis, rukun dan aman. Di masa pandemic Covid-19, mereka terlihat kompak melakukan semua tugas di rumah secara bersama, bersekutu untuk beribadah dan sepakat didalam doa. Namun ada satu hal yang menggelisahkan Pa Hans, karena ia telah menjalin hubungan perselingkuhan dengan seorang perempuan yang masih bersuami. Semakin mereka bersekutu untuk berdoa, Pa Hans semakin gelisah dan merasa bersalah kepada isteri dan anak-anaknya. Namun suatu hari, Roh Kudus menuntunnya hingga ia memutuskan untuk mengakui semua perbuatannya dan mohon pengampunan dari isteri dan anakanaknya. Betapa leganya Pa Hans, setelah ia mengakui semua kesalahannya dan mendapat pengampunan dari isteri dan anakanaknya. Merekapun berdoa bersama memohon pengampunan dari Allah. Dalam bacaan kita, terlihat bagaimana Daud menyesal dan mengakui segala perbuatan dosanya dan meminta pengampunan dari Allah. Daud bukan saja melakukan perzinahan dengan mengambil Batseba, isteri Uria, tetapi ia malah merancangkan pembunuhan bagi Uria. Daud mengerti bagaimana ia dapat mengakhiri pergumulannya, ia tahu kepada siapa ia harus datang dan mengakui segala perbuatannya. Ya, ia memohon dengan sungguh kepada Tuhan Allah, agar hidupnya dipulihkan. Ia menyesal dan berduka atas kejahatan yang telah ia perbuat. Daud sadar, hanya Tuhan yang dapat memulihkan hidupnya dari dosa tersebut. Sebagai orang percaya, kita pun tak pernah luput dari dosa dan salah. Tetapi jika kita menyembunyikannya, hidup kita tidak akan tenang. Tuhan menginginkan kita berbalik kepadaNya, membuka diri dihadapan-Nya, mohon pengampunan-Nya dan bertobat, serta memohon anugerah-Nya untuk menjalani hidup yang baru. Dalam anugerah dan pengampunan Tuhan, kita dapat kembali menatap ke depan dengan penuh rasa syukur.
Doa:Ya Roh Kudus, ampunilah dan baruilah hidup kami, Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Oktober 2020