Senin, 13 Juli 2020
Yesaya 41 : 17 – 20
Sampai saat ini kita semua masih berada dalam kondisi yang sulit akibat pandemic virus corona yang melanda dunia ini. Ada orang yang sudah merasa lelah dan bosan berdiam dirumah saja. Ada orang yang mengeluh karena memikirkan kebutuhan tiap hari. Ada orang yang sudah mulai putus asa lalu bertanya sampai kapan badai ini akan berlalu? Memang kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepan dan sampai kapan kesulitan ini akan kita alami, tetapi satu hal yang pasti adalah kita percaya bahwa Tuhan Allah kita akan selalu ada dan setia menuntun, menyertai, memberi berkat dan kekuatan dalam menjalani kehidupan ini. Kita tidak boleh meragukan kuasa Tuhan yang sanggup memulihkan kondisi ini. Hal yang kita hadapi saat ini, hampir sama dengan kondisi yang dialami umat Israel pada zaman Yesaya, walaupun keadaan begitu sulit karena orang-orang sengsara tidak dapat menemukan air sehingga mereka kehausan, namun Tuhan Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Tuhan membuat mata air membual ditengah dataran, dan membuat padang gurun menjadi telaga, dan memancarkan air dari tanah kering, sehingga tanaman-tanaman kembali ditumbuhkan. Semua itu harus direspons oleh umat yang mengakui semua itu dilakukan oleh Tuhan Allah Yang Mahakudus, dan mereka semua akan memuliakan Nama-Nya. Pengalaman iman ini hendaklah menjadi pembelajaran bagi kita sebagai orang percaya ditengah kondisi sulit sekarang ini. Kita harus percaya dan mengakui bahwa Allah didalam Tuhan Yesus Kristus adalah pemelihara kehidupan kita, Ia menjamin kehidupan segala makhluk, sebab itu yakinlah bahwa kita akan dapat melewati situasi sesulit apa pun, jika kita berserah dan berharap hanya kepada Tuhan. Teruslah percaya dan berjuang untuk merawat hidup ini dan seluruh ciptaan-Nya supaya kehidupan yang baik terus berlanjut.
Doa : Tuhan Pemelihara hidup kami, kuatkan kami untuk terus merawat hidup dan alam ciptaan-Mu ini. Amin
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Juli 2020