BERPEGANG TEGUH PADA PRINSIP IMAN

Senin, 03 Agustus 2020

Nehemia 13 : 1 – 14

Apabila kita diperhadapkan dengan suatu permasalahan ketidakadilan atau kejahatan yang berkaitan dengan sikap iman kristen, apa yang kita lakukan? Apakah kita akan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kristiani yang tidak berkompromi dengan ketidakadilan, ataukah kita lebih memilih posisi aman untuk berkompromi dengan kejahatan dan membiarkan saja ketidakadilan atau kejahatan itu terjadi, yang penting kita selamat. Hari ini kita belajar dari Nehemia untuk mampu bersikap tegas dan tak kenal kompromi, ketika ia kembali ke Yerusalem dan mendapati pemanfaatan Bait Allah yang bertentangan dengan kehendak Allah. Nehemia melihat sendiri bagimana imam Elyasib bersama Tobia, mencemari Bait Allah dengan memanfaatkan fasilitas untuk keuntungan diri, dan mereka merampas hak orangorang Lewi yang dipercayakan untuk melayani di Bait Allah. Melihat hal itu, Nehemia bertindak untuk menegur imam Elyasib atas perbuatannya, Nehemia mentahirkan seluruh perkakas ibadah di Bait Suci dan mengembalikan orang-orang Lewi bersama para penyanyi pada tempatnya untuk melayani di Bait Suci. Nehemia memilih untuk berpegang teguh pada prinsip imannya, dan bersikap tegas jika itu bertentangan dengan kehendak Allah, sebab semua yang ia lakukan adalah untuk kepentingan bersama. Demikian juga dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, dimanapun kita berada, baik di tempat kita bekerja atau pun di keluarga, jika kita melihat ada sesuatu yang tidak adil dan tidak benar, janganlah ragu untuk menegur, tetapi hendaklah menegur dengan penuh kasih untuk sebuah pembaruan hidup. Apabila ada anggota keluarga yang melakukan kesalahan atau kekeliruan, tegurlah dia dengan penuh kasih dan tolonglah dia untuk menyadari kesalahannya dan mengubah sikap dan laku hidupnya.

Doa:Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk mewujudnyatakan iman dalam hidup dan karya sesuai kehendak-Mu. Amin

Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Agustus 2020