BERUBAH MENJADI LEBIH BAIK

Kamis, 29 Oktober 2020

Yehezkiel 18 : 31 – 32

Seorang anak lelaki mendapat sebuah robot mainan kecil, ia gemar memprogramkannya untuk melakukan tugas-tugas sederhana. Robot itu dapat bergerak maju, berhenti, dan kemudian melangkah mundur. Ia bahkan membuat robot itu dapat mengeluarkan bunyi “bip” dan memutar ulang bunyi-bunyian yang direkamnya. Robot itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan anak lelaki itu. Robot itu tidak pernah tertawa secara spontan atau bergerak ke arah yang tidak direncanakan, sebab robot itu tidak mempunyai pilihan. Ketika Allah menciptakan manusia, Dia bukan menciptakan robot, tetapi Allah menjadikan kita manusia menurut gambar dan Rupa-Nya dan itu berarti, kita mempunyai akal, dapat berpikir dan dapat membuat keputusan. Kita dapat memilih antara yang baik dan yang jahat. Bahkan apabila kita gagal menaati kehendak Allah, kita dapat memutuskan untuk mengarahkan kembali hidup kita ke jalan yang benar. Melalui apa yang disampaikan oleh Nabi Yehezkiel, Allah menghendaki adanya pertobatan umat manusia dari segala perbuatan dosanya, dan kembali mengikuti kehendak-Nya. Hidup menurut kehendak Allah adalah sikap iman yang percaya, bergantung dan berserah pada pimpinan dan campur tangan Allah. Pertanyaannya adalah, sudahkah kita benar-benar berbalik kepada Allah, bertobat dari cara hidup yang lama, dan memberi diri untuk dibarui oleh Allah, dan menjadi manusia baru dalam sikap, tutur kata dan perbuatan. Sadarilah, bahwa sebagai manusia ciptaan Allah, kita sangatlah berharga dimata-Nya. Allah selalu menunggu kita datang dan
berserah kepada-Nya. Tangan-Nya selalu terbuka, untuk memeluk dan mendekap kita dengan kasih-Nya. Allah tersenyum jika kita mau berubah ke arah yang lebih baik. Roh Kudus akan selalu menuntun kita untuk mengalami perubahan dalam hidup yang menyenangkan hati-Nya.
Doa:Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk berubah ke arah yang lebih baikdalam hidup dengan tuntunan-Mu, Amin.

Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Oktober 2020