Senin, 29 Juni 2020
Mazmur 115 : 16 – 18
Menurut Pemazmur dalam bacaan hari ini, memuji Tuhan sangat terkait dengan mengakui kekuasaan dan kebesaran Tuhan atas dunia ciptaanNya. Ada dua hal yang sangat mendasar, yakni: 1). Langit (heaven=Sorga) tempat kediaman Allah yang menyelenggarakan kuasa-Nya di bumi. 2). Bumi – diberikan-Nya kepada manusia – sebagai tempat tinggal manusia untuk melaksanakan segala aktifitas yang diperintahkan-Nya (Kej.1:28). Kedua hal ini memperlihatkan kuasa dan kebesaran Tuhan, tetapi juga kasih dan kebaikan-Nya bagi manusia. Jadi kita mesti mengingat selalu bahwa kita, manusia ini tinggal di bumi milik Tuhan! Karena itu kita harus menjadikan bumi sebagai sarana memuji Tuhan, banyak orang tidak menyadari hal ini, sehingga hanya memanfaatkan waktu yang terbatas dalam dunia dengan bekerja dan bekerja untuk hal-hal yang bagi dan menurut mereka sangat berharga secara materi: Memiliki banyak harta yang dapat diwariskan kepada anak cucu, hidup mewah dan menjadi terkenal, dsb. Hidup seperti ini bukanlah gaya hidup orang percaya, jika tidak memperlihatkan ucapan terimakasih kepada Allah, sang Pemilik bumi, Pemilik Kehidupan. Jika Tuhan tidak menciptakan bumi ini, kita tinggal dan berkarya di mana? Sebagai manusia, kita sangat memerlukan bumi dan alam semesta ciptaan Tuhan. Karena itu, mari bersyukur kepada Tuhan dan memuji nama-Nya dengan segenap hati, selama kita hidup di dunia ini sambil menjadikan bumi ini sebagai mezbah bagi nama-Nya yang Kudus. Sebagai mezbah bagi Tuhan, bumi harus dirawat, dipelihara, dan dikuduskan, mulailah dengan mengubah “gaya hidup” yang ramah dan bersahabat dengan alam.
Doa :Ya Tuhan, biarlah di bumi ini kami memuji-Mu selamanya. Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Juni 2020