MENGASIHI ALLAH DENGAN SEGENAP HATI DAN JIWA

Minggu, 27 September 2020

Ulangan 10 : 12 – 22

Ketika Tuhan menolong dan terus mengasihi Israel, IA tidak meminta banyak hal untuk mereka lakukan. Tuhan hanya meminta agar mereka takut akan Dia, memuji dan beribadah kepada-Nya, serta hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Hal ini bukanlah suatu perintah yang berat. Israel justru menyembah berhala-berhala yang membuat mereka berbalik dari Tuhan. Ketika Tuhan meminta mereka takut akan DIA, tujuannya adalah untuk kebaikan mereka sendiri agar mereka menikmati berkat-berkatNya. Israel juga harus menyadari bahwa bukan karena kebaikan mereka, tetapi karena kasih Tuhan kepada nenek moyang mereka sehingga mereka terpilih menjadi umat pilihan-Nya. IA tetap mengasihi mereka, bahkan membuat jumlah mereka sangat banyak meski mereka selalu mengeraskan hati melawan TUHAN. Tuhan meminta mereka menyunat hati. Ini merupakan simbol dari menjauhkan segala kekerasan hati yang dapat mencegah hatinya untuk mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh. Israel harus belajar menjaga hati dalam kekudusan dan melembutkannya untuk dapat mendengar serta menaati Tuhan. Mereka juga patut mengasihi orang-orang asing yang akan mereka temui, sebagaimana mereka telah Tuhan kasihi selama berada sebagai orang asing di negeri-negeri pembuangan dan di padang gurun. Keluarga terkasih, Allah tidak menuntut banyak. Ia hanya ingin kita mengasihi-Nya dengan segenap hati dan jiwa, taat kepada-Nya. Keluarga yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa adalah keluarga yang bersekutu, sepakat didalam doa setiap saat, bergantung dan berharap hanya pada Tuhan Yesus Kristu. Semua itu akan terwujud dalam resali saling mengasihi dan melayani diantara anggota keluarga dan juga sesama yang lain, dan juga alam ciptaan Tuhan.

Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami selalu mengasihi-Mu, dengan hati dan jiwa kami. Amin.

Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan September 2020