JANGAN MENYAKITI BUMI

Minggu, 14 Juni 2020

Yeremia 14 : 1 – 9

Akhir-akhir ini, kita mengalami berbagai musibah dan bencana alam, seperti gempa bumi di Bacan, Ambon, Kairatu dan di beberapa tempat lain, tetapi juga bencana non alam yaitu wabah virus corona. Bagaimana perasaan saudara ketika mengalami musibah atau bencana-bencana ini? Pasti banyak orang yang hidup dalam ketakutan, kekuatiran, kesulitan dan penderitaan. Hari ini kita belajar dari pengalaman menyedihkan umat Israel akibat bencana kekeringan. Mereka merasakan kondisi yang sulit, yaitu: kemarau panjang, tanah retak dan tandus, kekeringan, hewanhewan sekarat dan mati, petani gagal panen. Mereka sudah putus asa dan hilang harapan, sebab semua itu terjadi karena kesalahan umat yang tidak setia kepada Allah, tetapi Yeremia mengajak umat untuk berdoa memohon pengampunan dan belas kasihan Allah, agar alam tempat hunian mereka bisa dipulihkan dan kehidupan mereka bisa berlanjut. Menyikapi berbagai bencana yang melanda kehidupan manusia akhir-akhir ini, baik bencana alam maupun non alam, tindakan Yeremia untuk mengajak umat berdoa mohon pengampunan dan pemulihan, biarlah mengajak kita untuk berdoa mohon belaskasihan Allah, agar kita dilepaskan dari berbagai bencana dan marabahaya. Sesungguhnya, Allah kita panjang sabar dan mau mengampuni serta memulihkan seluruh ciptaanNya, tetapi Dia juga mempercayakan tanggungjawab pemulihan itu kepada kita. Sebagai umat ciptaan-Nya, kita diberi tanggungjawab untuk merawat bumi ini, dan menjaga kelestarian alam, membudayakan pola hidup bersih dan sehat. Memang seringkali kita tidak mengindahkan bumi yang sudah diciptakan Allah dengan sangat baik dan indah. Dengan sadar ataupun tidak, kita telah mencemari dan merusak bumi, mengambil hasil-hasil bumi tanpa berpikir untuk melestarikannya kembali agar dapat dinikmati oleh anak-cucu kedepan. Saat ini, kita diminta untuk terus berdoa dan menjadi sahabat bagi alam ini.

Doa : Tuhan, selamatkan kami dari bencana, jadikan kami sahabat alam. Amin.

Sumber : SHK Sinode GPM