JANGANLAH MEMEGAHKAN DIRI

Jumat, 14 Agustus 2020

1 Korintus 3 : 10 – 23

Berbagai karunia yang dimiliki Paulus, Kefas dan Apolos dalam pelayanan pekabaran injil, telah memicu kecendrungan orang-orang Korintus untuk mengelompokan diri, ada yang berpihak kepada Paulus, ada yang berpihak kepada Apolos dan yang yang berpihak kepada Kefas. Hal ini jelas menimbulkan perselisihan dan perpecahan ditengah persekutuan jemaat, sebab masing-masing kelompok berupaya untuk menampakkan kekuatan kelompok, siapa yang lebih kuat, siapa yang lebih hebat dan siapa yang lebih berhasil. Menyikapi hal ini, Rasul Paulus berbicara tentang dasar dan bangunan. Paulus mengumpamakan kehidupan persekutuan jemaat seperti Bait Allah, dimana dasar yang sudah diletakkan oleh Paulus adalah Yesus Kristus. Dasar bangunan ini sangat penting dan tidak dapat digantikan oleh apapun, masing-masing orang dapat membangun diatas dasar ini dengan bahan bangunan yang berbeda, namun harus tepat atau sesuai dengan dasar yang telah diletakkan, sebab pada waktunya setiap pekerjaan bangunan itu akan diuji sesuai dengan kehendak Tuhan pemilik bangunan itu. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada orang dan tidak ada kelompok yang memegahkan diri dan menganggap diri dan kelompoknya sebagai yang paling benar, tetapi masing-masing orang akan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan panggilannya, dengan tetap bergantung dan berharap hanya pada Tuhan Yesus yang adalah dasar bangunan kehidupan iman kita. Selain itu tangungjawab untuk membangun keutuhan bangunan persekutuan jemaat juga menjadi penting, yang harus dimulai dengan membangun persekutuan keluarga. Bangunan persekutuan itu akan tetap kokoh jika dibangun diatas dasar yang satu, yaitu Yesus Kristus dan dibangun dengan bahan bangunan yang akan tahan uji ditengah berbagai tantangan dan ancaman kehidupan.

Doa: Tuhan, Kau-lah dasar bangunan hidup kami, tolonglah kami untuk membangun diatas-Nya. Amin.

Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Agustus 2020