Selasa, 16 Juni 2020
Yoel 1 : 8 – 12
Di masa pendemi virus corona ini, hampir setiap hari kita disuguhi berita “update” korban virus corona di TV dan media massa lainnya. Belum lagi berita tentang musibah dan bencana, baik gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, kebakaran hutan, kekeringan dan fenomena alam lainnya silih berganti. Apakah ini berarti bumi yang semakin tua? Ataukah Tuhan mulai bosan dengan tingkah dan ulah manusia yang semakin serakah untuk mengeksploitasi bumi dengan seluruh isinya, demi uang dan kepentingan sekelompok orang? Dalam bacaan kita, nabi Yoel menyampaikan firman Tuhan lewat nubuatnya tentang bencana yang akan menimpa umat Israel. Serbuan jutaan belalang yang mengerikan! Begitu mengerikan karena bencana sehebat itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Dapat kita perkirakan betapa besarnya “pasukan” belalang ini. Seluruh dedaunan luluh lantak digunduli dan tanaman dibuat rata dengan tanah. Bagi masyarakat petani, bencana ini sangat mengerikan sebab membuat gagal semua usaha dan kerja yang dilakukan dengan berkeringat. Namun, dibalik nubuat tentang bencana, Yoel mengajak umat untuk “meratap”, beberapa kali Yoel berseru mengingatkan umat: “merataplah….”. Hal ini berarti bahwa Yoel mengingatkan umat tentang kemahakuasaan Allah sang pemilik bumi ini, DIA-lah yang berkuasa atas seluruh ciptaanNya. Merataplah kepada Tuhan, mohon pengampunan dan belaskasihan-Nya, agar Tuhan Allah melalukan “tulah belalang” dan memberi kehidupan kepada umat. Bagaimana dengan kita? Apa yang kita lakukan ketika musibah, bencana, dan berbagai peristiwa alam mengancam hidup kita? Ajakan Yoel kepada umat Israel untuk “Meratap kepada Allah”, hendaklah memberi inspirasi kepada kita untuk menghadapi setiap peristiwa dengan selalu memandang kepada Allah dalam Doa dan Ratapan kita, tetapi juga kepedulian kita untuk menjaga dan merawat bumi ciptaanNya.
Doa : Tuhan, selamatkanlah kami dari bencana dan marabahaya. Amin.
Sumber : SHK Sinode GPM