Rabu, 09 September 2020
Matius 11 : 25 – 30
Pernahkan saudara memikul sesuatu? Bila pernah, maka apapun beban yang dipikul akan terasa beratnya. Tubuh kita hanya sanggup mengangkat beban dengan berat yang terkontrol sesuai kekuatan fisik yang kita miliki. Untuk sanggup mengangkat beban yang berat tentu butuh fisik yang baik. Kalau sedang lapar atau sakit, maka pasti tubuh ini tak akan sanggup mengangkat beban berat. Jelasnya secara fisik, jika tubuh kita dalam keadaan tidak normal, maka hilanglah kekuatan, bahkan untuk berjalan saja bisa terasa sulit. Namun di samping beban fisik, ada juga beban yang tak kalah beratnya meski tidak terlihat secara fisik. Itulah yang kerap disebut dengan ‘beban pikiran’. Beban pikiran tak terlihat secara fisik, namun sanggup membuat orang betul-betul menjadi lemah dan tak berdaya. Ya! Beban pikiran bisa lebih berbahaya dari beban fisik. Orang dapat mengurangi atau melepaskan beban fisik dengan mudah; namun untuk beban pikiran, tidak semudah melepas beban fisik. Orang akan menjadi stress, depressi atau bisa lebih parah lagi. Melepas beban pikiran butuh keyakinan bahwa hidup ini akan lebih terasa ringan. Pastikanlah bahwa beban hidup yang terasa begitu berat, tidak harus kita pikul sendiri. Jika merasa tak sanggup, ingatlah bahwa ada yang sanggup memikulnya, dialah Yesus Juru Selamat kita. Firman Tuhan ini menjadi jaminan bagi setiap orang percaya yang merasa berat beban hidupnya untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan dan tak ragu datang kepadaNya karena dengan kasih dan kelembutan-Nya, Dia sanggup untuk menopang dan memberi kelegaan bagi siapa yang percaya dan mau melangkah bersama-Nya.
Doa: Ya Yesus Kristus, kupercaya bahwa Engkau sanggup menolongku dari beban-beban hidup yang terasa berat ini. Kuatkanlah kakiku untuk berdiri tegak dan melangkah bersama-Mu Tuhan, Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan September 2020