Kamis, 16 Juli 2020
Zakharia 14 : 8 – 11
Ketika wabah Covid-19 melanda dunia, cara ampuh untuk memutus rantai penyebarannya adalah dengan jalan tinggal di rumah (stay at home). Namun, banyak kisah miris terkuak dari mereka yang terkena imbasnya, mulai dari tukang ojek yang kehilangan langganan, pekerja yang terpaksa dirumahkan, siswa dan mahasiswa yang kesulitan akses internet, hingga anggota keluarga yang berduka karena ditinggal orang terkasih namun tak bisa menghadiri pemakaman, dan masih banyak lagi cerita dari keluarga-keluarga yang merasakan masa ini menjadi masa tersulit dalam hidup mereka. Di sisi lain, semua orang bertanya dan menunggu kapan wabah ini berakhir dan kehidupan kembali berjalan normal seperti semula, ataukah sebaliknya terpaksa menjalani hidup new normal, yaknihidup normal dengan “cara baru” (karena virus ini dianggap tidak akan berakhir). Kita pun berharap mendapat kabar baik seperti yang disampaikan nabi Zakharia kepada Israel, bahwa Tuhan berkenan untuk mengubah segala penderitaan dan duka mereka dengan janji mengalirkan “air kehidupan”. Sebagai orang percaya, yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah salah dalam janji-Nya. Manakala Ia berjanji menyertai kita, maka hal itu terjadi sesuai kehendak-Nya. Saat inipun Ia sementara mengalirkan “air kehidupan” bagi setiap orang yang memanfaatkannya bukan hanya sebagai air untuk mengikuti protokoler kesehatan, melainkan juga “air kehidupan” yakni kasih, iman dan pengharapan akan hidup sebagai anugerah-Nya. Tuhan tidak pernah menciptakan dan menyediakan anugerah yang sia-sia bagi kita. Oleh sebab itu, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya demi kehidupan dengan rasa syukur kepada-Nya.
Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah air hidup, mengalirlah dalam hidup kami, agar hidup kami diliputi kesejukan dan kesegaran anugerah-Mu, Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Juli 2020