Sabtu, 27 Juni 2020
Kejadian 26 : 23 – 33
Menghadapi kesulitan hidup ditengah ancaman bencana dan marabahaya, membuat orang menjadi kuatir, bingung dan takut. Dalam keadaan seperti itu, seringkali orang mengambil keputusan yang terburu-buru dan keliru. Hal inilah yang terjadi dalam kehidupan Ishak, ketika menghadapi bencana kelaparan. Ishak memutuskan untuk mengungsi ke Mesir bersama seisi rumahnya. Rupanya pilihan untuk mengungsi ke Mesir juga menjadi pilihan Abraham, ayahnya ketika menghadapi bencana yang sama pada waktu itu. Ternyata mereka ingin mencari suatu tempat yang tidak pernah kering airnya, yaitu sungai Nil di Mesir. Dalam perjalanan ke Mesir, Ishak dan keluarganya singgah di Gerard an disana Tuhan menampakkan diri-Nya kepada Ishak dan mengatakan: “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Ku katakan kepadamu…”(ay.2) dan juga dikatakan: “….Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau…”(ay.24.a). Disini, Tuhan ingin mengatakan kepada Ishak bahwa apapun kesulitan yang dihadapi, janganlah keluar meninggalkan tanah, rumah yang telah disediakan Tuhan kepadamu, hadapilah setiap kesulitan, bencana, persoalan, sebab disitu pasti ada kehidupan yang disediakan oleh Tuhan. Setelah mendengar suara Tuhan, Ishak bersama hamba-hambanya menggali beberapa sumur di Gerar, dan ketika tiba dan menetap di Bersyeba, Ishak juga menggali sumur disitu yang diberi nama Syeba. Memang Tuhan telah menyediakan sumber daya alam yang kaya bagi manusia, masing-masing di tempatnya berdiam, karena itu yang diinginkan oleh Tuhan adalah bagaimana manusia itu memberdayakan potensi sumber daya alam bagi kelanjutan hidupnya. Apa yang kita lakukan saat ini ketika menghadapi ancaman bencana wabah covid 19, atau berbagai kesulitan lainnya? Manfaatkanlah potensi sumberdaya alam yang kaya, yang telah disediakan Tuhan, dan bersyukurlah selalu.
Doa : Tuhan kami percaya, dalam segala kesulitan, Engkau selalu memberi pertolongan, Amin.
Sumber : Sinode GPM – SHK Bulan Juni 2020